Halaman

Rabu, 07 April 2010

Cara huhman2a belajar

Pada dasarnya, huhman2a adalah seorang pemikir. Tidak menyukai melakukan hal-hal yang sama berulang-ulang. Alias, bisa dibilang, benci rutinitas. Karenanya, cepat bosan dan merasa kurang tantangan. Namun, sedikit cuek dengan keadaan sehingga tidak menyadari hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Padahal, merupakan tantangan segar yang sangat menarik.
Berpikir sedikit rumit dengan sudut pandang yang berbeda setiap kalinya untuk mendapatkan celah baru demi solusi yang lebih sederhana. Metoda ini lahir sebagai buah dari kemalasan yang sebenarnya mendasari sifat-sifatnya.
Kelemahan metoda pikir ini jika digunakan terlalu kaku, maka akan membatasi kemampuan memetakan kompleksitas yang memang tidak dapat disederhanakan. huhman2a benci kompleksitas meskipun terkadang tetap diterapkan.
Huhman2a (yg benar huhman2a, huruf H dibuat kapital dalam rangka menghormati posisi awal kalimat)... kembali ke topik semula.. huhman belajar dengan meletakkan keyword pada rapid-call memory-nya dan meletakkan kata-kata penghubung antar keyword diendapkan sebagai di dalam long-term memory. Mengingat dilakukan dengan memanggil keyword dengan cepat kemudian menyusun segala kemungkinan hubungan antar keyword dengan pembobotan hubungan yang sudah pernah diendapkan mencapai 0.8 dari 1. Dengan pembobotan seperti ini memberi konsekuensi, huhman2a selalu sangat yakin dengan sesuatu yang dipahaminya dan memiliki banyak alasan logis untuk mempertahankannya. Walaupun pemanggilan setiap alasan bisa membutuhkan waktu lama, namun huhman2a mengetahui dimana ia bisa mengakses informasi yang mendukung alasan-alasannya. Tidak mudah menggugurkan keyakinannya bahkan dengan argumentasi yang setara. huhman2a lebih percaya pada pemahamannya dibandingkan dengan pemahaman orang lain.
Menganalisa grafik dan gambar dengan sangat baik, tetapi tidak terlalu menyukai kata-kata. Seandainya blog ini menyediakan fasilitas sketsa, maka seluruh kata-kata di sini akan saya transformasinya menjadi bagan, kurva, dan chart. Untuk perbandingan lebih menyukai sistematika tabel komparasi. Pandangan visualnya terhadap segala sesuatu sangat membantu proses berpikirnya.
huhman2a mempelajari segala sesuatu dimulai dari hal-hal global yang merupakan inti suatu topik. Bahkan, begitu globalnya sehingga tulisan sejumlah 200 halaman mungkin hanya disarikan menjadi 2 kalimat saja. Terutama dalam suatu cerita.
Misalnya, tokoh A menjebak tokoh B dengan sangat rapi dan terperinci yang menunjukkan kejeniusan tokoh A tetapi mendapat perlawanan yang sengit oleh tokoh C yang berusaha menyelamatkan tokoh B. Tokoh C menggunakan orang-orang kepercayaan tokoh A untuk menjatuhkannya dari dalam sehingga pertikaian ini dimenangkan oleh C walaupun si A merupakan orang yang berpengaruh.
Demikianlah, suatu cerita yang panjang disarikan oleh huhman2a. Setelah itu, huhman2a mengulangi lagi proses yang sama untuk mendapatkan informasi-informasi yang lebih detail mengenai suatu topik. Kesalahan pemahaman pada tiap prosesnya terus diperbaiki dengan perolehan informasi dari proses-proses berikutnya. Jumlah iterasi tergantung dari kerumitan bahasa dan kompleksitas kasus.
huhman2a tidak cukup layak untuk dikatakan jenius, namun bodoh bukan karakteristiknya. Kemampuan fokusnya terhadap suatu permasalahan mencapai 5 jam berturut-turut dengan delay selama 2 menit saja tiap sejamnya. Karena menurut huhman2a, jenius adalah kemampuan fokus dalam memikirkan sesuatu dengan penyerapan diatas 80% dengan asumsi sudah memiliki pengetahuan dasar, dan diatas 40% jika sama sekali merupakan topik baru. huhman2a cukup kreatif dalam hal-hal yang bersifat strategis dan teknis, namun tidak terlalu memperlihatkan gejala serupa pada hal-hal yang bersifat seni lukis dan musik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sopan lebih baik bukan berarti ga sopan mungkin tidak baik tapi yang pasti buruknya... (bingung kan??) :P